News Page

Gratis ongkir dan diskon harga hampir selalu diuber oleh pembeli, dua kalimat yang memiliki keampuhan tersendiri dan mampu menjadi magnet bagi konsumen e-marketplace dalam memilih platform belanjanya. Menurut lama. Databoks (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/10/) terdapat lima platform belanja yang memiliki jumlah pengunjung terbanyak, yaitu Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Bukalapak. Total terdapat 4,868 miliar pengunjung yang mengunjungi kelima portal tersebut sepanjang tahun 2023. Salah satu daya tarik kunjungan adalah fasilitas gratis ongkir, sebagai sebuah media promosi menurut Widiastuti (dalam Widiastuti et al, 2021: 1057) bahwa metode pemberian kupon promosi yang cukup digemari di wilayah kota Bandung adalah model shelf delivere yang mencapai angka 90,25%.

Sedangkan metode kupon scanner delivere mencapai 78,33%. Hasil riset ini menunjukkan bahwa penggunaan promosi gratis ongkir memiliki peminat relatif tinggi, khususnya di kota Bandung. Menurut Kotler dan Keller (2007:84), kebijakan harga relatif menentukan keberhasilan pemasaran sebuah produk, karena harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran (marketing mix) yang memberikan pendapatan bagi organisasi atau perusahaan. Diskon pada industri ritel seringkali digunakan penjual untuk menarik konsumen agar membeli produknya. Kata “diskon” pada produk yang ditawarkan membuat konsumen tergugah untuk membeli produk karena terpikir bahwa produk tersebut murah. Diskon memberikan persepsi kepada konsumen bahwa harga yang dibayar lebih murah dibanding yang seharusnya.

Program diskon merupakan salah satu strategi harga yang dapat digunakan sebagai media mempengaruhi keputusan konsumen dan diharapkan dapat memberi efek positif bagi penjualan produk. Dapat disimpulkan bahwa diskon harga adalah pengurangan harga dasar untuk mendorong terciptanya impulse buying, yang berpotensi meningkatkan penjualan produk pada periode waktu yang ditentukan. Untuk membangun pondasi bisnis yang lebih sehat, era burning money demi memanjakan konsumen tampaknya sudah harus ditinggalkan, pelaku bisnis e-marketplace maupun perusahaan transportasi/ kurir harus memiliki visi dan strategi yang sejalan dan searah dalam melayani konsumen dan membangun jaringan distribusi yang lebih efisien dan efektif berbasis teknologi yang relevan dengan perkembangan bisnis.

Reintermediasi

Kelima platform belanja tersebut hampir seluruhnya memanfaatkan promosi gratis ongkir sebagai senjata utama merebut minat konsumen. Pada umumnya promosi gratis ongkir tidak lepas dari tiga unsur utama, yaitu penjual (seller), perusahaan kurir dan pengelola e-marketplace. Ketiga unsur utama tersebut berinteraksi membentuk proses reintermediasi secara terintegrasi. Berdasarkan analisis, secara umum terdapat minimal tiga strategi besar yang dipergunakan oleh para pelaku e-marketplace, yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix), financial strategy dan strategi distribusi (distribution strategy) barang. Pada praktiknya ketiga strategi besar tersebut diwujudkan dalam bentuk program pemberian diskon harga barang dan gratis ongkir atau diskon ongkir, baik metode jenis shelf delivere maupun scanner delivere, strategi pengelolaan cash flow dan klaster distribusi barang berdasarkan jenis dan daerah pelayanan. Ketiga strategi tersebut dalam pelaksanaannya dikelola berdasarkan big data analysis yang selama ini dimiliki oleh para pelaku e-marketplace.

Dalam proses transaksi elektroniknya, para pembeli (buyer) memiliki berbagai pilihan produk dan keleluasaan dalam memilih penjual (seller) dengan berbagai fitur promosi dan harganya. Permintaan dan pilihan konsumen ini berpotensi memicu terjadinya proses reintermediasi berdasarkan pilihan kualitas, harga barang dan fasilitas gratis ongkir. Semakin pendek mata rantai distribusi barang berimplikasi pada semakin murahnya harga barang, harga barang yang semakin murah mengindikasikan siapa partisipan rantai pasok yang berperan sebagai seller. Aliran kas (cash flow) hasil transaksi yang masuk ke rekening perusahaan e-marketplace sejak transaksi prabayar dilakukan sampai barang selesai diantar, memberikan ruang dan waktu untuk mengelola dana segar tersebut. Hasilnya berpotensi dapat dialokasikan dan diwujudkan dalam program promosi kupon gratis ongkir.

Strategi distribusi barang tidak lagi sepenuhnya ditangan produsen, wholesaler ataupun retailer. Di era e-commerce saat ini pada praktiknya seller tidak selalu merepresentasikan retailer, bahkan produsen, wholesaler, dan grosirpun bisa berperan sebagai seller dan melayani transaksi B to C secara langsung kepada konsumen akhir. Harga barang dan besarnya kupon gratis ongkir pada dasarnya dapat menjadi indikasi siapa partisipan rantai pasok yang melakukan penjualan (seller) secara langsung kepada konsumen akhir. Semakin murah harga barang mengindikasikan semakin pendeknya rantai pasok, semakin besar nilai kupon gratis ongkir menunjukkan semakin efisien dan efektifnya proses distribusi barang.

Disintermediasi

Semakin besarnya keleluasaan konsumen dalam memilih kualitas produk, harga, seller, potongan harga barang dan kupon gratis ongkir, semakin memperbesar peluang bagi perusahaan kurir, kargo, dan transportasi untuk membangun jaringan distribusi yang berpotensi memperpendek dan memotong rantai pasok distribusi konvensional. Perusahaan transportasi, kargo, perusahaan kurir, perusahaan multi moda yang dikelola berbasis teknologi informasi memiliki kesempatan memanfaatkan potensi dan memainkan peran vital sebagai perusahaan disintermediator.

Konsumen dalam konteks ini tidak terbatas hanya sebagai konsumen akhir namun juga sebagai konsumen bisnis. Konsumen akhir memiliki peluang memilih pembelian barang melalui e-marketplace ataupun aplikasi transportasi/kurir yang menyediakan pilihan layanan belanja barang tertentu. Demikian juga dengan konsumen bisnis dapat melakukan aktivitas yang sama melakukan transaksi pembelian melalui aplikasi B to B atau B to C dengan berbagai ragam pilihan produk, harga, seller, potongan harga barang. dan kupon gratis ongkir. Aplikasi transportasi yang sering disebut sebagai e-distribution membuat sektor distribusi dan angkutan barang memiliki keunggulan dalam melakukan disrupsi terhadap rantai pasok konvensional. Selisih harga barang di tingkat penjual memberikan ruang kepada para seller untuk dapat memberikan insentif kepada para pembeli (buyer) berupa diskon harga barang. Perusahaan transportasi, pelaku bisnis kurir, kargo, perusahaan multi moda memiliki peluang membangun jaringan distribusi yang memiliki kemampuan melakukan konsolidasi angkutan barang dan memotong rantai pasok sehingga menghasilkan biaya distribusi yang relatif lebih bersaing dengan waktu yang relatif lebih cepat.

Proses konsolidasi angkutan barang mampu meningkatkan skala ekonomis angkutan, sedangkan sistem jaringan distribusi mampu memotong rantai distribusi antar daerah maupun mengurangi jumlah partisipan yang harus dilalui disepanjang rantai pasok. Proses konsolidasi barang dan rantai distribusi yang relatif lebih pendek diproyeksikan mampu menekan ongkos transportasi dan distribusi. Selisih biaya distribusi yang terjadi antara rantai pasok konvensional dengan rantai proses hasil disintermediasi memberikan peluang kepada perusahaan transportasi/kurir untuk mengalokasikan insentif kepada konsumen berupa diskon ongkos kirim.

Penulis

GADA KITE BARANG GA SAMPE

Ingin lebih dekat dengan The Transporter? Klik di sini.
Untuk bertanya tentang Penerimaan Mahasiswa Baru, kunjungi Admisi ULBI.

GRATIS ONGKIR & DISKON HARGA: Dalam Perspektif Strategi Transportasi Barang