News Page

Zero ODOL: Kebijakan Bagus, Kenapa Masih Banyak yang Melanggar

Penulis : Pradhana W. Nariendra

31 July 2025

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI
Bandung – Program Zero ODOL (Over Dimension Over Load) yang dicanangkan pemerintah sejak awal 2023 ditargetkan mampu memberantas praktik kelebihan muatan dan dimensi pada kendaraan angkutan barang di Indonesia. Namun, fakta di lapangan menunjukkan pelanggaran masih marak terjadi. Data Ditlantas Polri mencatat, pelanggaran ODOL justru meningkat hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 2020 hingga 2021, disertai lonjakan angka kecelakaan dan korban jiwa.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Faisal et al. (2025) dari Program Studi Manajemen Transportasi, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional mengungkap, penyebab utama kegagalan implementasi Zero ODOL bukan sekadar lemahnya penegakan hukum. Studi ini memotret peran penting pemilik barang, operator truk, hingga regulator dalam rantai logistik yang kerap saling melempar tanggung jawab.

Tekanan Bisnis di Lapangan

Di balik maraknya pelanggaran ODOL, operator truk kerap berada dalam posisi sulit. Tuntutan efisiensi dan tekanan dari pemilik barang mendorong operator untuk mengangkut muatan berlebih. Penelitian Faisal dkk. (2025) menegaskan, niat baik operator truk untuk mematuhi aturan kerap dikalahkan oleh permintaan bisnis yang tinggi dari pemilik barang. “Operator truk sering melakukan pelanggaran seperti overloading karena tekanan operasional dari pemilik barang untuk meningkatkan produktivitas di pasar yang sangat kompetitif,” tulis Faisal dkk dalam laporan jurnal ilmiahnya.

Pemilik Barang Penentu Utama

Melalui pendekatan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS), tim peneliti menganalisis data dari operator truk, pemilik barang, dan regulator. Hasilnya, sikap, norma subjektif, dan niat kepatuhan operator truk memang berpengaruh positif terhadap perilaku mereka. Namun, perilaku positif operator truk tersebut tidak cukup untuk menurunkan angka pelanggaran ODOL jika tidak didukung oleh pemilik barang.
Analisis menunjukkan bahwa peran pemilik barang sebagai moderator berpengaruh signifikan dalam menurunkan kegagalan program Zero ODOL, bahkan memperkuat hubungan antara perilaku operator truk dengan hasil implementasi di lapangan. Sebaliknya, peran regulator justru tidak signifikan sebagai moderator dalam penelitian ini.

“Niat kepatuhan operator truk tidak cukup untuk menurunkan kegagalan tanpa dukungan pemilik barang,” tulis Faisal et al. (2025) dalam laporannya.  Singkatnya, meski operator ingin mematuhi aturan, tekanan dan tuntutan dari pemilik barang untuk memaksimalkan muatan membuat mereka tetap nekat melanggar. Regulasi yang ketat dan penegakan hukum tanpa keterlibatan pemilik barang hanya menghasilkan kepatuhan semu di lapangan.

Konsekuensi ODOL: Infrastruktur, Keselamatan, dan Lingkungan

Dampak praktik ODOL sangat nyata: jalan dan jembatan cepat rusak, biaya perawatan membengkak, konsumsi bahan bakar dan emisi CO₂ meningkat, serta angka kecelakaan naik signifikan. Faisal et al. (2025) menyoroti, selama pemilik barang tidak diberi tanggung jawab tegas atau sanksi setara dengan operator, program Zero ODOL akan terus menemui hambatan implementasi.

Rekomendasi: Kunci pada Kolaborasi dan Tanggung Jawab Pemilik Barang

Penelitian ini  merekomendasikan strategi pengendalian ODOL yang berfokus pada kolaborasi lintas stakeholder. Pemerintah tidak cukup hanya menegakkan aturan pada operator truk, tetapi juga harus menargetkan pemilik barang agar bertanggung jawab penuh terhadap legalitas muatan di seluruh rantai logistik. Regulasi dan mekanisme pengawasan harus menyasar semua pihak, bukan hanya operator, agar pengendalian ODOL berjalan efektif. Penguatan penegakan hukum, akselerasi pemanfaatan teknologi seperti Weight In Motion dan ETLE, serta sosialisasi kepada pelaku industri logistik dan masyarakat umum menjadi langkah kunci dalam membangun budaya patuh regulasi. Tanpa keterlibatan aktif pemilik barang, upaya pemerintah dipastikan akan sulit menuai hasil nyata. Pendekatan kolaboratif ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di sektor transportasi dan lingkungan.

Sumber:

Faisal, D.T., Nariendra, P. W., & Lestiani, M.E. (2025). Pengaruh Operator Truk dan Moderasi Stakeholder terhadap Kegagalan Pelaksanaan Program Pengendalian Muatan Berlebih di Indonesia. Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.

Artikel Terpopuler

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENGUMUMAN MAHASISWA TRANSPORTASI: Pelaksanaan ATS Semester Genap

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

JARGON BARU PRODI MANAJEMEN TRANSPORTASI 2024: "GADA KITE BARANG GA SAMPE!!!"

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENGUMUMAN: Asesmen Tengah Semester Genap

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TEROBOSAN KARIER: Mahasiswa Transportasi ULBI Diterima Kerja di BUMN Sebelum Skripsi

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Prodi Transportasi Hadiri Kongres Asosiasi Program Studi Transportasi Darat (APSTD) dan Resmi Menjadi Anggota

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TRANSPORTASI BANGGA! Mahasiswa Manajemen Transportasi Dina Tritami Faisal Siap Wakili ULBI Dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Tingkat LLDikti 2024

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

DEFINISI TRANSPORTASI: Menurut Beberapa Ahli

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Dampak Kebijakan Pembatasan 3 Hari Gratis Ongkir terhadap Transportasi E-Commerce di Indonesia

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI MANAJEMEN TRANSPORTASI TAHUN 2022

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PKKMB 2023: Selamat Datang Mahasiswa Baru Prodi Manajemen Transportasi 2023!

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

AHLI TRANSPORTASI KEMBALI LAHIR DALAM WISUDA MANAJEMEN TRANSPORTASI ULBI 2023: Siap Memberi Kontribusi Untuk Negara!

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

WISUDA KE-VI FAKULTAS LOGISTIK, TEKNOLOGI DAN BISNIS ULBI 2022

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Healing, Digital, dan Transportasi Ramah Lingkungan: Gaya Liburan dan Mobilitas Gen Z

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

ARTIKEL TRANSPORTASI: Implementasi Kebijakan "Zero Odol" di Indonesia

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

LOGISTIK DAN TRANSPORTASI: Memahami Perbedaan yang Vital untuk Efisiensi dan Keberhasilan Bisnis Anda

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENELITIAN TRANSPORTASI: Optimisasi Waktu Bongkar Batu Bara di Pelabuhan KCN Marunda

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PROMO GRATIS ONGKIR: Peran Transportasi dalam Transformasi E-Commerce

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TRUK RAMAH LINGKUNGAN: Menuju Masa Depan Transportasi yang Berkelanjutan

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

ALUMNI TRANSPORTASI ULBI: Sempat Magang di Perusahaan Kurir, Kini Pengusaha Transportasi Sukses dengan Omset Rp 500 Juta per Bulan

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TRANSPORTASI: Komplementer atau Disruptor

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Jurusan Transportasi Pilihan Terbaik Kuliah S1 di ULBI: Prodi dengan Akreditasi Terbaik

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA BAPAK MUHAMMAD ISNAENI, ST., MT. SEBAGAI KETUA MTI PROVINSI JAWA BARAT 2023-2026

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

JURUSAN TRANSPORTASI: Peluang Karier Tinggi Meskipun Minat Terbatas - Pilihan Strategis untuk Calon Mahasiswa

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

GRATIS ONGKIR & DISKON HARGA: Dalam Perspektif Strategi Transportasi Barang

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Prodi Transportasi ULBI Hadiri Diskusi "Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi Indonesia"

Berita | Zero ODOL: Kebijakan Bagus, Kenapa Masih Banyak yang Melanggar