News Page

TRUK RAMAH LINGKUNGAN: Menuju Masa Depan Transportasi yang Berkelanjutan

Penulis : Pradhana W. Nariendra

02 May 2024

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI
Masa Depan Angkutan Truk: Menuju Industri Transportasi yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Manajemen Transportasi - Industri truk angkutan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk isu energi dan kinerja lingkungan yang kurang memadai. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena angkutan barang melalui darat berkontribusi besar terhadap emisi GRK, yang memperburuk dampak lingkungan sektor transportasi (Yang dkk., 2021).

Jenis Truk yang Menyumbang Emisi Terbesar

Menurut penelitian, heavy duty truck dengan standar emisi Euro-2 menjadi penyumbang emisi terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kapasitas mesin yang lebih besar, populasi kendaraan yang signifikan, serta usia armada yang rata-rata sudah tua, di mana 70% truk berusia lebih dari 20 tahun, menghasilkan emisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan baru (GIZ, 2019; Yang et al., 2021)..


Dampak Penggunaan Bahan Bakar dan Emisi Kendaraan

Penggunaan bahan bakar kendaraan memiliki dampak langsung terhadap emisi yang dihasilkan. Semakin besar penggunaan bahan bakar, semakin banyak emisi yang dihasilkan. Misalnya, setiap penambahan konsumsi bahan bakar sebesar 1 liter per 100 kilometer dapat meningkatkan emisi CO2 hingga 24,17 gram per kilometer (Al-Hasan, 2007).
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa heavy duty truck dengan standar emisi Euro-2 menghasilkan emisi CO2 dan NOx yang lebih tinggi dibandingkan light duty truck (Mahalana dkk., 2022). Situasi ini semakin diperburuk oleh usia armada truk di Indonesia, di mana 70% dari 7 juta truk yang beroperasi berusia lebih dari 20 tahun (GIZ, 2019; Yang dkk., 2021), sehingga meningkatkan emisi CO2 secara signifikan.

Upaya Mengurangi Emisi: Penerapan Standar Euro dan Jenis Truk Penyumbang Emisi Terbesar

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan ini dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Peraturan ini mewajibkan kendaraan kategori N (mobil angkutan barang) dan kategori O (kendaraan bermotor gandengan atau tempel) produksi baru untuk menerapkan standar emisi Euro-4.

Standar emisi Euro-4 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Euro-2, yaitu:
Penurunan emisi yang signifikan
Penghematan bahan bakar
Peningkatan daya saing industri otomotif dan pangsa pasar internasional

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan emisi truk dengan beberapa upaya, yaitu Penerapan standar emisi Euro-4: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, standar emisi Euro-4 diwajibkan untuk truk baru dan diharapkan dapat membantu mengurangi emisi gas buang kendaraan.

Tantangan dan Solusi

Penerapan standar emisi Euro-4 dan peremajaan armada truk bukan tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

Biaya pembelian truk yang tinggi: Biaya pembelian truk baru dengan standar emisi Euro-4 lebih mahal dibandingkan truk Euro-2. Hal ini menjadi beban bagi para pemilik truk, terutama pengusaha kecil.
Biaya BBM tinggi: Harga bahan bakar non subsidi, seperti Dexlite dan Pertamina Dex, significantly lebih mahal dibandingkan dengan solar subsidi. Hal ini menjadi beban bagi para pengusaha truk, terutama pengusaha kecil dan menengah.
Ketidakpastian: Harga bahan bakar non subsidi fluktuatif dan sering mengalami kenaikan. Hal ini membuat pengusaha truk sulit untuk memprediksi biaya operasional dan membuat perencanaan keuangan.
Ketersediaan: Tidak semua SPBU menyediakan bahan bakar non subsidi. Hal ini menyulitkan pengusaha truk untuk mendapatkan bahan bakar yang sesuai dengan standar emisi Euro-4.
Kesadaran masyarakat: Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan belum memilih jasa angkutan yang ramah lingkungan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan solusi antara lain:

Pemberian insentif: Pemerintah dapat memberikan insentif kepada pengusaha truk yang menggunakan bahan bakar non subsidi, seperti subsidi langsung, pengurangan pajak, atau pembiayaan yang mudah.
Stabilisasi harga: Pemerintah perlu melakukan intervensi untuk menstabilkan harga bahan bakar non subsidi dan mencegah kenaikan harga yang berlebihan.
Peningkatan infrastruktur: Pemerintah perlu memperluas jangkauan SPBU yang menyediakan bahan bakar non subsidi, terutama di daerah-daerah terpencil.
Edukasi dan sosialisasi: Pemerintah perlu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pengusaha truk tentang manfaat penggunaan bahan bakar non subsidi dan dampak negatif penggunaan solar subsidi terhadap lingkungan.
Kerjasama dari berbagai pihak: seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Pemerintah perlu memberikan insentif yang lebih besar untuk mendorong peremajaan armada truk.


Kesimpulan

Truk tugas berat dengan standar emisi Euro-2 merupakan jenis kendaraan truk yang menyumbang emisi terbesar di Indonesia. Upaya pemerintah dalam menerapkan standar emisi Euro-4 dan mendorong peremajaan armada truk diharapkan dapat membantu mengurangi emisi gas buang dari sektor transportasi dan meningkatkan kualitas udara di Indonesia.


Artikel Terpopuler

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

LOGISTIK DAN TRANSPORTASI: Memahami Perbedaan yang Vital untuk Efisiensi dan Keberhasilan Bisnis Anda

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENELITIAN TRANSPORTASI: Optimisasi Waktu Bongkar Batu Bara di Pelabuhan KCN Marunda

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PROMO GRATIS ONGKIR: Peran Transportasi dalam Transformasi E-Commerce

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Jurusan Transportasi Pilihan Terbaik Kuliah S1 di ULBI: Prodi dengan Akreditasi Terbaik

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

ALUMNI TRANSPORTASI ULBI: Sempat Magang di Perusahaan Kurir, Kini Pengusaha Transportasi Sukses dengan Omset Rp 500 Juta per Bulan

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TRANSPORTASI: Komplementer atau Disruptor

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

JARGON BARU PRODI MANAJEMEN TRANSPORTASI 2024: "GADA KITE BARANG GA SAMPE!!!"

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA BAPAK MUHAMMAD ISNAENI, ST., MT. SEBAGAI KETUA MTI PROVINSI JAWA BARAT 2023-2026

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

JURUSAN TRANSPORTASI: Peluang Karier Tinggi Meskipun Minat Terbatas - Pilihan Strategis untuk Calon Mahasiswa

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Prodi Transportasi ULBI Hadiri Diskusi "Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi Indonesia"

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TEROBOSAN KARIER: Mahasiswa Transportasi ULBI Diterima Kerja di BUMN Sebelum Skripsi

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENGUMUMAN: Asesmen Tengah Semester Genap

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

TRANSPORTASI BANGGA! Mahasiswa Manajemen Transportasi Dina Tritami Faisal Siap Wakili ULBI Dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Tingkat LLDikti 2024

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PKKMB 2023: Selamat Datang Mahasiswa Baru Prodi Manajemen Transportasi 2023!

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENGUMUMAN MAHASISWA TRANSPORTASI: Pelaksanaan ATS Semester Genap

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

DEFINISI TRANSPORTASI: Menurut Beberapa Ahli

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

GRATIS ONGKIR & DISKON HARGA: Dalam Perspektif Strategi Transportasi Barang

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

AHLI TRANSPORTASI KEMBALI LAHIR DALAM WISUDA MANAJEMEN TRANSPORTASI ULBI 2023: Siap Memberi Kontribusi Untuk Negara!

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI MANAJEMEN TRANSPORTASI TAHUN 2022

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

Prodi Transportasi Hadiri Kongres Asosiasi Program Studi Transportasi Darat (APSTD) dan Resmi Menjadi Anggota

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

WISUDA KE-VI FAKULTAS LOGISTIK, TEKNOLOGI DAN BISNIS ULBI 2022

Prodi Transpotasi Jurusan Kuliah Terbaik di ULBI

ARTIKEL TRANSPORTASI: Implementasi Kebijakan "Zero Odol" di Indonesia

Berita | TRUK RAMAH LINGKUNGAN: Menuju Masa Depan Transportasi yang Berkelanjutan